Daerah pasang surut merupakan daerah yang tidak bersahabat
bagi tumbuh-tumbuhan sehingga hanya beberapa tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh
di daerah tersebut. Udara yang panas dan dasarnya yang berupa lumpur bukan
tempat yang stabil bagi tempat perkembangan tumbuhan. Hal ini ditambah lagi
denagn gangguan ombak yang dating silih berganti serta kandungan garam tanahnya
yang cukup tinggi. Salah satu tumbuhan yang dapat hidup di daerah tersebut
adalah pohon bakau.
Cara berkembang biak pohon bakau ini sangat khas, hal ini
menyesuaikan dengan tempat berkembangnya. Untuk bisa bertahan di tempat yang
ekstrim tersebut dan untuk menjaga kelangsungan jenisnya, pada biji pohon bakau
dapat tumbuh akar. Sebelum bijinya tumbuh akar, biji itu tidak akan dilepaskan
ke bawah. Sehingga biji sudah punya modal untuk mencari makan, hal ini juga
karena daerah pasang surut merupakan daerah yang tidak bresahabat juga dengan
biji-bijian.
Biji atau buah unik ini disebut buah vivipar,sebutan ini sama
dengan sebutan hewan yang melahirkan anaknya karena pohon bakau (Rhizophora spp) bisa dikatakan
“melahirkan anaknya” untuk berkembang biak. Berbeda dengan pohon lain yang
bijinya halus tidak berbulu. Biji pohon bakau harus berkecambah dulu sebelum jatuh
ke tanah,kecambah ini seperti tangan yang akan mencengkram pasir laut.
Tanda-tanda munculnya akar kecambah itu bahkan sudah terlihat ketika biji masih
muda. Akar kecambah yang keluar dari biji pohon bakau secara alami langsung menarah ke bumi,akar ini panjangnya bisa mencapai setengah meter dan besarnya seperti ibu jari kita.
Setelah akar ini cukup panjang dan keras maka akan muncul bintil-bintil di permukaan akarnya. jika sudah seperti itu,berarti bakal pohon bakau ini sudah dianggap cukup tua serta siap terjun dan berpisah dengan induknya. ujung akar yang runcing dan kaku memudahkan kecmbah menancap ke dalam lumpur ketika jatuh.
Jika tidak ada ombak yang menghanyutkannya, maka sedikit demi sedikit dari ujung kecambah yang terendam lumpur muncul akar-akar baru yang menjalar tegak lurus dari akar utamanya,akar-akar baru juga muncul dari bagian yang tidak terendam lumpur.Mula-mula arahnya mendatar kemudian berbelok ke bawah dan menancap ke lupur juga.Bersamaan dengan tumbuhnya akar,ikut muncul pula tunas muda di bagian atas kecambah ini,semakin lama semakin banyak dan bercabang-cabang. Dan dari cabang-cabang ini muncul juga akar-akar tunjang yang semakin memperkokoh pohon bakau dari gempuran ombak besar di laut.
Akar-akar ini disebut akar tunjang yang mempunya fungsi membuat pohon bakau muda dapat berdiri tegak sampai di tempat tumbuhnya dan sebagai penahan terpaan ombak manakala pasang serta sebagai alat pernafasan pada kondisi lingkungan yang ekstrim tersebut. Semua ini merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan hidupnya yang berlumpur dan berkadar garam cukup tinggi.
Dengan kemampuam pohon tersebut maka akan sangat membantu manusia menahan gempuran ombak di daerah-daerah yang terletak di pinggir laut sehingga tidak terjadi abrasi dan membuat rumah-rumah roboh. Sumber intisari edisi mei 2003